Selasa, 20 September 2011

Tugas Tugas nd Tugas


Dari Technorati, saya mendapati tautan ke blog ini yang — setelah saya kunjungi situs yang bersangkutan — “agak berbeda” dengan kelaziman sebuah blog. Jenis pertama berupa situs dengan salinan utuh salah satu entri dalam format teks; jenis kedua: sebuah makalah panjang sekali tentang bisnis di sektor TI dan telekomunikasi.
Dari cara keduanya menampilkan materi blog atau malah semata-mata menyalin dan “mengejar setoran” jumlah entri, saya menduga aktivitas ini pekerjaan rumah dari sekolah. Oleh karena itu saya berangkat dari permakluman dan tidak terlalu memedulikan aturan main pemuatan ulang sebuah tulisan. Sedangkan blog yang berisi makalah tadi sedemikian panjangnya, sehingga dari tangkapan Screengrab! di Firefox dihasilkan berkas berformat PNG 1,8 MB dengan ukuran piksel 1254 x 13622.
Tentu saja setiap penulis blog boleh dan bebas saja menyajikan materi dengan gaya menulis pilihannya. Yang justru perlu dipertanyakan adalah pihak pengajar yang sepatutnya memberi bekal yang memadai perihal blog, semangat aktivitas blog, dan atmosfir blog. Ini bukan mantra yang sulit dan sangat mungkin disajikan dengan hangat. Mengejar setoran jumlah entri juga tidak perlu, karena nanti dapat berimbas untuk mata pelajaran yang berkaitan dengan mesin pencari di Internet malah sibuk dengan kuantifikasi peringkat di Google. Wah, berabe!
Jadi, Bapak dan Ibu Guru di sekolah, jika memang ada mata pelajaran menulis di Internet,mulailah dengan rasa kecintaan akan menulis, kemauan akan berbagi ilmu pengetahuan, keindahan bercakap-cakap antarmanusia, dan suka cita gairah menyambut sikap saling menghargai antarsesama. Jika para siswa bosan dengan tulisan semacam ini karena EYD adalah peninggalan tahun 1990-an, biarlah mereka mengomentari keadaan sekitar sama renyahnya dengan cara mereka mengirim pesan pendek lewat telepon genggam. Apabila mereka tidak suka bertele-tele dengan paragraf, aktivitas blog tetap dapat dihidupkan dalam bentuk koleksi.
Bahkan seandainya pun mereka sama sekali ogah menulis, biarkan mereka bermain blog dengan komik, foto, atau malah rekaman video dari kamera di telepon genggam. Kita punya bakul ayam merangkap bandar Ruby dan 68% materi situsnya komikal.
Para siswa yang akan atau sedang menulis blog adalah masa depan. Mereka harus riang, harus lebih ceria, dibanding kami di sini yang merupakan perpanjangan masa lalu agar diorama sejarah tidak putus hari ini.
Selamat 
menulis
 menyediakan blog dari sekolah!